Percakapan Tanya Harga Dan Menawar Bahasa Jawa
Percakapan Tanya Harga Dan Menawar Bahasa Jawa - Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa contoh dialog bahasa jawa yang bisa sobat coba saat tanya harga atau menawar barang saat jual beli. Banyak yang mengatakan bila kita menggunakan bahasa jawa yang baik akan mendapatkan harga yang relatif murah tentunya di daerah jawa. Namun itu semua tergantung dengan pedagang yang kita jumpai apakah mereka orang baik hati atau tidak bila kita berbicara dengan bahasa jawa halus yang baik dan benar.
Yang masih penasaran dengan contoh dialog percakapan bahasa jawa untuk jual beli bisa mencobanya dibawah ini dan semoga bermanfaat :
Untuk Layanan Jasa
Layanan jasa ini misalnya untuk menawar becak.
Panjenengan: Pak, ten Malioboro pinten? (Pak, ke Malioboro berapa?)
Tukang becak: Kalih dasa ewu. (Dua puluh ribu.)
Panjenengan: Mboten saged kirang? (Nggak bisa kurang?)
Tukang becak: Wah, marginipun muter. (Wah, jalannya memutar.)
Panjenengan: Sedasa ewu, nggih? (Sepuluh ribu, ya?)
Tukang becak: Tambahi sekedhik nggih? (Tambahi sedikit, ya?)
Panjenengan: Nggih pun gangsal welas ewu. (Ya sudah, lima belas ribu.)
Tukang becak: Nggih pun monggo. (Ya sudah silakan.)
Untuk Membeli Barang
Saat ini pedagang di obyek wisata di Jawa tak selalu penjualnya orang Jawa. Di Malioboro misalnya, banyak juga yang berasal dari etnis Batak, Minang dan Sunda. Tapi menawar dengan bahasa Jawa terhadap orang Jawa kadang membuahkan hasil, terutama jika pedagangnya mau menghargai usaha teman-teman berbahasa Jawa meski jauh dari bagus.
Panjenengan: Regi dastere pinten? (Harga dasternya berapa?)
Penjual: Seket ewu, mbak. (Lima puluh ribu. mbak.)
Panjenengan: Saged kirang, nggih? (Bisa kurang, kan?)
Penjual: Nyuwune pinten? (Mintanya berapa?)
Panjenengan: Selangkung, nggih? (Dua puluh lima, ya?)
Penjual: Wah, nggih ampun, mbak. Kula mboten bathi. (Wah, ya jangan, mbak. Saya nggak untung.)
Panjenengan: Lha pinten? (Lha berapa?)
Penjual: Sekawan dasa. (Empat puluh.)
Panjenengan: Lha kok mung mudun sithik? Telung puluh, yo? (Lha kok cuma turun sedikit? Tiga puluh, ya?)
Penjual: Nggih pun, nanging tumbas kalih, nggih? (Ya sudah, tapi beli dua ya?)
Panjenengan: Yo wes lah. (Ya sudahlah).
Baca Juga: Kumpulan Percakapan Bahasa Jawa Yang Sering Dipakai Setiap Hari
Semoga dengan postingan diatas yang berjudul Percakapan Tanya Harga Dan Menawar Bahasa Jawa dapat bermanfaat untuk sobatku semuanya. Dan apabila berkenan cobalah untuk share postingan ini kepada teman sobat yang membutuhkannya, dan cobalah untuk share di facebook ataupun media social lainnya. Terima kasih
Yang masih penasaran dengan contoh dialog percakapan bahasa jawa untuk jual beli bisa mencobanya dibawah ini dan semoga bermanfaat :
Untuk Layanan Jasa
Layanan jasa ini misalnya untuk menawar becak.
Panjenengan: Pak, ten Malioboro pinten? (Pak, ke Malioboro berapa?)
Tukang becak: Kalih dasa ewu. (Dua puluh ribu.)
Panjenengan: Mboten saged kirang? (Nggak bisa kurang?)
Tukang becak: Wah, marginipun muter. (Wah, jalannya memutar.)
Panjenengan: Sedasa ewu, nggih? (Sepuluh ribu, ya?)
Tukang becak: Tambahi sekedhik nggih? (Tambahi sedikit, ya?)
Panjenengan: Nggih pun gangsal welas ewu. (Ya sudah, lima belas ribu.)
Tukang becak: Nggih pun monggo. (Ya sudah silakan.)
Untuk Membeli Barang
Saat ini pedagang di obyek wisata di Jawa tak selalu penjualnya orang Jawa. Di Malioboro misalnya, banyak juga yang berasal dari etnis Batak, Minang dan Sunda. Tapi menawar dengan bahasa Jawa terhadap orang Jawa kadang membuahkan hasil, terutama jika pedagangnya mau menghargai usaha teman-teman berbahasa Jawa meski jauh dari bagus.
Panjenengan: Regi dastere pinten? (Harga dasternya berapa?)
Penjual: Seket ewu, mbak. (Lima puluh ribu. mbak.)
Panjenengan: Saged kirang, nggih? (Bisa kurang, kan?)
Penjual: Nyuwune pinten? (Mintanya berapa?)
Panjenengan: Selangkung, nggih? (Dua puluh lima, ya?)
Penjual: Wah, nggih ampun, mbak. Kula mboten bathi. (Wah, ya jangan, mbak. Saya nggak untung.)
Panjenengan: Lha pinten? (Lha berapa?)
Penjual: Sekawan dasa. (Empat puluh.)
Panjenengan: Lha kok mung mudun sithik? Telung puluh, yo? (Lha kok cuma turun sedikit? Tiga puluh, ya?)
Penjual: Nggih pun, nanging tumbas kalih, nggih? (Ya sudah, tapi beli dua ya?)
Panjenengan: Yo wes lah. (Ya sudahlah).
Baca Juga: Kumpulan Percakapan Bahasa Jawa Yang Sering Dipakai Setiap Hari
Semoga dengan postingan diatas yang berjudul Percakapan Tanya Harga Dan Menawar Bahasa Jawa dapat bermanfaat untuk sobatku semuanya. Dan apabila berkenan cobalah untuk share postingan ini kepada teman sobat yang membutuhkannya, dan cobalah untuk share di facebook ataupun media social lainnya. Terima kasih
0 Response to "Percakapan Tanya Harga Dan Menawar Bahasa Jawa "
Post a Comment